Obesitas … Obesitas …
Obesitas
saat ini merupakan permasalahan yang mendunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mendeklarasikan obesitas sebagai epidemik global. Obesitas merupakan
faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner disamping faktor risiko
lainnya, seperti hipertensi, diabetes melitus, merokok, stres, dan bertambah
bahaya bila kurang olahraga
Obesitas atau kegemukan adalah
suatu keadaan yang terjadi jika kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan
dengan berat badan total lebih besar dari keadaan normalnya, atau suatu keadaan
di mana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan
seseorang jauh di atas normal. Sedangkan gizi lebih atau overweight adalah
keadaan di mana berat badan seseorang melebihi berat badan normal. Obesitas dan
gizi lebih dapat terjadi karena adanya ketidak-seimbangan antara energi dari
makanan yang masuk lebih besar dibanding
dengan energi yang digunakan tubuh. Masalah obesitas dan gizi lebih tidak hanya
terjadi di negara yang sudah maju, tetapi mulai meningkat prevalensinya di
negara berkembang.
Umumnya, obesitas dapat
ditentukan menggunakan indeks massa tubuh (IMT)/ Body Mass Index (BMI),
yaitu perbandingan berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter). Pada usia lebih dari 20 tahun, menurut kriteria WHO untuk
kawasan Asia Pasifik, obesitas ditentukan jika IMT > 25. Penelitian
di Indonesia tentang
obesitas masih sedikit dibandingka n
dengan di luar negeri. Hal ini disebabkan
penelitian di Indonesia lebih
banyak difokuskan dengan masalah gizi kurang dibandingkan dengan masalah gizi
lebih.Obesitas … Obesitas …
Obesitas
saat ini merupakan permasalahan yang mendunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mendeklarasikan obesitas sebagai epidemik global. Obesitas merupakan
faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner disamping faktor risiko
lainnya, seperti hipertensi, diabetes melitus, merokok, stres, dan bertambah
bahaya bila kurang olahraga
Obesitas atau kegemukan adalah
suatu keadaan yang terjadi jika kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan
dengan berat badan total lebih besar dari keadaan normalnya, atau suatu keadaan
di mana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan
seseorang jauh di atas normal. Sedangkan gizi lebih atau overweight adalah
keadaan di mana berat badan seseorang melebihi berat badan normal. Obesitas dan
gizi lebih dapat terjadi karena adanya ketidak-seimbangan antara energi dari
makanan yang masuk lebih besar dibanding
dengan energi yang digunakan tubuh. Masalah obesitas dan gizi lebih tidak hanya
terjadi di negara yang sudah maju, tetapi mulai meningkat prevalensinya di
negara berkembang.'
Umumnya, obesitas dapat
ditentukan menggunakan indeks massa tubuh (IMT)/ Body Mass Index (BMI),
yaitu perbandingan berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan
(dalam meter). Pada usia lebih dari 20 tahun, menurut kriteria WHO untuk
kawasan Asia Pasifik, obesitas ditentukan jika IMT > 25. Penelitian
di Indonesia tentang
obesitas masih sedikit dibandingka n
dengan di luar negeri. Hal ini disebabkan
penelitian di Indonesia lebih
banyak difokuskan dengan masalah gizi kurang dibandingkan dengan masalah gizi
lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar