Rabu, 03 Desember 2014

Sulitnya Penjiwaan Karakter antara Animasi dibanding Live Action

Perbedaan penting antara membuat film animasi dengan film yang dilakonkan oleh manusia (live action) adalah penjiwaan karakter.
Manusia atau dalam hal ini aktor jauh lebih mudah membuat analogi dan berakting dalam melakonkan perannya pada sebuah film. Kesulitannya hanyalah apakah mereka mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan perannya atau tidak. Dan aktor yang hebat adalah mereka yang mampu berakting dengan penjiwaan karakter yang sangat memukau di setiap karakter berbeda yang dimainkan.

Bedanya dengan membuat suatu karakter/tokoh dalam film animasi. Para animator adalah sutradaranya, yaitu membuat bagaimana karakter yang dianimasikan menjiwai perannya.

sketsa dan ekspresi tokoh dokter Nanda dalam film animasi fun easy and smart diet with Rd Oz

Kemampuan akting adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap karakter animator. Akting memungkinkan animator menterjemahkan tingkah laku dan daya tarik karakter secara tepat, sehingga penonton merasakan apa yang diinginkan oleh seorang animator, bahkan tanpa dialog sekalipun.

Cara paling mudah menghayati suatu peran adalah dengan membayangkan karakter seorang actor/tokoh yang diharapkan. Para animator perlu membayangkan terlebih dahulu bagaimana menjadi seperti karakter yang dibuat dan mulai meniru tingkah laku, gerakan, serta ekspresi mereka. Dengan begitu para animator akan mengerti sudut pandang karakter jika dihadapkan pada suatu kondisi di dalam film. Jika animator mengerti tentang karakter tokohya, maka hanya perlu memindahkannya dalam bentuk animasi. Ini lah yang dibutuhkan, keterampilan dan kemampuan sang animator sendiri.

"Animator yang baik adalah animator yang mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dan menterjemahkannya ke dalam suatu karya animasi."

Meskipun dalam film animasi yang dihasilkan nanti, sang karakter juga didukung oleh grafis visual, background dan audio yang mumpuni, tanpa penjiwaan sebuah karakter akan terlihat datar, kaku dan tidak manusiawi. Karena penjiwaan peran adalah "roh" dari setiap karakter.

Tidak ada komentar: