Senin, 29 September 2014

Body Mass Indeks (BMI)

Fenomena gizi buruk kini juga terjadi di negara maju seiring meningkatnya pendapatan dan gaya hidup, yakni tidak hanya berupa kurang gizi, tetapi berupa kegemukan atau obesitas. Obesitas atau kegemukan adalah suatu keadaan yang terjadi jika kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan dengan berat badan total lebih besar dari keadaan normalnya. Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner disamping faktor risiko lainnya, seperti hipertensi, diabetes melitus, stres, dan kurang olahraga.
  Sederhananya, pengertian dari obesitas adalah suatu keadaan dimana terdapat penimbunan kelebihan lemak dalam tubuh. Umumnya, obesitas dapat ditentukan menggunakan indeks massa tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI), yaitu perbandingan berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Pada usia lebih dari 20 tahun, menurut kriteria WHO untuk kawasan Asia Pasifik termasuk diantaranya negara Indonesia, obesitas ditentukan jika IMT > 25.  


untuk mengetahui berapa indeks masa tubuh anda, silahkan gunakan alat penghitung yang berada di sebelah kiri artikel ini



sumber : Sunita Almatsier, 2003

Jumat, 26 September 2014

Pemroses makanan – cara tubuh mengambil nutrisi


Kalori adalah kalori dan kalori tetaplah kalori!!

Tidak semua protein yang masuk ke dalam tubuh menjadi otot dan tidak semua lemak di dalam makanan akan menumpuk di pinggang.
Semua berpotensi untuk berubah menjadi lemak yang ditimbun bila tidak digunakan sebagai energi sesaat setelah nutrisi diserap usus.

Dan beginilah jenis jenis kalori yang ada akan diproses :

Gula sederhana
Misalnya minuman soda yang mudah diserap dan dikirim ke liver, liver akan memerintahkan tubuh untuk menyimpannya bila tak segera digunakan menjadi energi

Karbohidrat kompleks
Misalnya makanan berbahan dasar gandum. Makanan dengan kandungan seperti ini membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna. Sehingga aliran gula darah tak secepat biasanya, dan sistem pencernaan tidak terlalu tertekan. Namun tetap saja harus segera dimanfaatkan, bila tidak secara pasti akan berubah menjadi lemak

Protein
Jenis kalori yang dapat ditemui pada daging. Setelah  melalui proses cerna di perut, berubahlah menjadi zat asam amino  ke liver. Jika liver tak menyalurkannya ke otot, lama kelamaan  protein itu akan berubah menjadi glukosa, dan glukosa akan menjadi lemak bila tak disalurkan menjadi energi.

Lemak
Mudah ditemui dalam kue kue, meski secara kasat mata. Lemak hanya diubah menjadi wujud partikel, untuk mempermudah penyerapan dalam bentuk aslinya. Lemak baik, seperti pada kacang kacangan, bisa menurunkan peradangan dalam tubuh.

Jadi dapat diambil sebuah garis…
Bahwa setiap jenis kalori itu penting.
Bahwa setiap kalori yang dimasukkan dalam takaran cukup dan seimbang. 
Sejumlah kalori itu dapat digunakan menjadi energi atau ditimbun menjadi lemak. Hal itu adalah pilihan…


Dan bila memilih untuk memanfaatkannya, maka cara paling nyata adalah dengan melakukan olahraga dan olahraga yang paling efektif adalah olahraga untuk membangun otot. Olah raga lah dengan cara menghabiskan seluruh karbohidrat (gula) dan oto akan dapat menggunakan lemak sebagai energi, hal itu merupakan cara hebat mengikis lemak di pinggang.  


Sumber :  Michael F Roizen, M.D & Mehmet C. Oz, M.D  - "Fun, Easy and Smart Diet", tahun 2012